Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Ezra 9:2

9:2 Karena mereka telah mengambil isteri dari antara anak perempuan orang-orang itu untuk diri sendiri dan untuk anak-anak mereka, sehingga bercampurlah benih yang kudus dengan penduduk negeri, bahkan para pemuka dan penguasalah yang lebih dahulu melakukan perbuatan tidak setia itu."

Ezra 10:1-2

Tindakan Ezra terhadap perkawinan campuran
10:1 Sementara Ezra berdoa dan mengaku dosa, sambil menangis dengan bersujud di depan rumah Allah, berhimpunlah kepadanya jemaah orang Israel yang sangat besar jumlahnya, laki-laki, perempuan dan anak-anak. Orang-orang itu menangis keras-keras. 10:2 Maka berbicaralah Sekhanya bin Yehiel, dari bani Elam, katanya kepada Ezra: "Kami telah melakukan perbuatan tidak setia terhadap Allah kita, oleh karena kami telah memperisteri perempuan asing dari antara penduduk negeri. Namun demikian sekarang juga masih ada harapan bagi Israel.

Ezra 10:16

10:16 Tetapi mereka yang pulang dari pembuangan melakukannya. Maka imam Ezra memilih beberapa orang, kepala-kepala kaum keluarga, masing-masing untuk kaum keluarganya, semuanya dengan namanya disebut. Pada hari pertama bulan kesepuluh mereka bersidang untuk menyelidiki perkara itu,

Full Life: MENGAMBIL ISTERI DARI ANTARA ANAK PEREMPUAN ORANG-ORANG ITU.

Nas : Ezr 9:2

Ketika Ezra tiba di Yerusalem, ia menemukan banyak orang, termasuk para imam, orang Lewi, dan para pejabat, telah menikah dengan wanita yang menyembah dewa-dewa lain serta mengikuti kebiasaan kafir yang menjijikkan dan cemar (ayat Ezr 9:1-2,11). Kawin campur dengan orang yang tidak beriman secara jelas dilarang dalam hukum Musa (Kel 34:11-16; Ul 7:1-4; bd. Mazm 106:35); PB juga melarang umat perjanjian Allah yang baru untuk menikahi orang yang tidak percaya (1Kor 7:39; bd. 2Kor 6:14).

Full Life: BENIH YANG KUDUS.

Nas : Ezr 9:2

Panggilan mulia Israel ialah untuk menjadi "bangsa yang kudus" (bd. Kel 19:6; Yes 6:13; Mal 2:15).

  1. 1) Mereka akan menjadi milik Allah yang berharga, mencerminkan kepribadian dan kekudusan-Nya sementara memisahkan diri dari cara-cara amoral orang-orang yang bukan umat-Nya (Ul 7:1-11).
  2. 2) Orang percaya PB juga dipanggil untuk hidup terpisah dari dunia (2Kor 6:14-18). Orang yang mengaku Yesus sebagai Tuhan haruslah menjadi "bangsa yang kudus" (1Pet 2:9-12), dikhususkan untuk melaksanakan kehendak dan pekerjaan Bapa. Secara tidak langsung dinyatakan bahwa seorang percaya yang dipimpin Roh akan hidup benar dan terpisah dalam persekutuan dengan Allah (1Kor 6:11), hidup sedemikian rupa sehingga berbeda dengan angkatan yang rusak ini (Kis 2:40;

    lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA);

    orang demikian akan senantiasa berusaha menggenapi kehendak Allah selaku anak-Nya yang sejati (Rom 8:13-16).


Sumber: http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Ezr 9:2 10:1 10:2 10:16
Copyright © 2005-2024 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)